Pada musim-musim tertentu, beberapa spesies burung akan bermigrasi dari satu tempat ke tempat lainnya. Kurangnya ketersediaan pangan, perubahan habitat atau perubahan cuaca merupakan faktor yang menyebabkan burung-burung ini terbang ke tempat lain yang lebih baik dengan perjalanan yang cukup panjang. Bahkan untuk beberapa jenis burung seperti burung Godwits, bisa menempuh perjalanan hingga 11,000 km dari Antartika sampai ke New Zealand tanpa berhenti.
|
Bar-tailed-Godwits |
Seringkali kita melihat burung-burung bermigrasi dengan menggunakan formasi "V". Formasi ini jugalah yang digunakan manusia untuk mengemudikan pesawat-pesawat jet pada saat terbang di langit. Formasi "V" ini membentuk aliran udara diagonal ke belakang. Aliran udara diagonal ini dapat mengurangi hambatan udara di belakang sehingga dapat menghemat energi hingga 20%. Dalam hal ini posisi terdepan memiliki pekerjaan yang lebih berat, oleh karena itu burung-burung melakukannya secara bergantian.
Kepakan sayap burung membentuk aliran udara lain di belakangnya, dan untuk menghemat energi, burung yang ada di belakangnya juga akan mengepakkan sayapnya menggunakan aliran udara dari burung yang di depannya. Oleh karena itulah mengapa kita selalu melihat burung-burung yang bermigrasi mengepakkan sayapnya bersama-sama atau secara berurutan dari depan ke belakang.
|
Pesawat Jet |
|
Migrasi burung |
|
Migrasi burung |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar